Perbandingan Dynamic Range antara Sensor Micro Four Thirds (4/3) dan Full Frame (FF)
Perbandingan Dynamic Range antara Sensor Micro Four Thirds (MFT) dan Full Frame
Apa Itu Dynamic Range dalam Fotografi?
Dynamic Range adalah kemampuan sensor kamera untuk menangkap detail di area gelap (shadow) dan terang (highlight) dalam satu frame. Semakin tinggi dynamic range, semakin luas detail yang bisa direkam tanpa kehilangan informasi (overexposed atau underexposed).
Grafik menampilkan kurva dynamic range sensor, di mana MFT (garis hijau) berada di bawah Full Frame (garis biru), menunjukkan bahwa Full Frame memang punya dynamic range lebih lebar. Grafik ini sejalan dengan data nyata - ada perbedaan sekitar 1 hingga 2 stops antara kedua sensor tersebut, tergantung model spesifiknya. Grafik ini mengilustrasikan performa di area highlight dan shadow secara visual. Grafik di atas menunjukkan bahwa sensor Full Frame menangkap dynamic range lebih lebar dibanding MFT. Hal ini memungkinkan lebih banyak detail di area terang dan gelap—penting untuk landscape atau foto dengan kontras tinggi. Meskipun MFT punya kelebihan di ukuran dan strategi lensa, soal dynamic range, memang Full Frame masih superior beberapa stop. |
Full Frame dikenal punya dynamic range lebih luas karena ukuran sensornya lebih besar.
-
Micro Four Thirds (MFT) atau 4/3 system, seperti yang digunakan Olympus dan Panasonic Lumix, punya keterbatasan karena ukuran sensornya lebih kecil.
Dynamic Range pada Sensor Micro Four Thirds
Kamera dengan sensor Micro Four Third (4/3) memiliki kelebihan seperti:
-
Lebih ringkas dan ringan, cocok untuk travel dan street photography.
-
Harga lensa relatif lebih terjangkau dan tersedia banyak pilihan.
-
Teknologi modern (misalnya Olympus OM-D dan Panasonic GH series) sudah mengoptimalkan dynamic range melalui software processing dan exposure bracketing.
Namun, keterbatasannya:
-
Dynamic range lebih sempit dibanding Full Frame.
-
Rentan kehilangan detail di area shadow saat foto dengan kontras yang tinggi.
-
Sedangkan di ISO yang tinggi, kualitas dynamic range makin menurun karena noise lebih cepat muncul.
Dynamic Range pada Sensor Full Frame
Kamera dengan sensor Full Frame seperti Canon EOS R5, Sony A7 series, atau Nikon Z series menawarkan:
-
Rentang dynamic range yang luas, sehingga detail di highlight dan shadow tetap terjaga.
-
Lebih fleksibel untuk editing RAW, terutama saat recover detail di shadow dan highlight.
-
Performa lebih baik di ISO tinggi, noise lebih rendah.
Kekurangannya:
-
Ukuran kamera dan lensa lebih besar dan berat.
-
Harganya jadi jauh lebih mahal dibanding sistem 4/3.
📊 Perbandingan Singkat Dynamic Range MFT vs Full Frame
Aspek |
Micro Four Thirds (MFT) |
Full Frame |
---|---|---|
Ukuran Sensor |
17.3 × 13 mm |
36 × 24 mm |
Rentang Dynamic Range |
± 12 EV (tergantung model) |
± 14–15 EV (tergantung model) |
Performa ISO Tinggi |
Lebih cepat muncul noise |
Lebih bersih di ISO tinggi |
Fleksibilitas Editing |
Terbatas di shadow/highlight |
Sangat leluasa untuk recovery |
Ukuran & Bobot |
Ringkas, travel-friendly |
Besar dan berat |
Harga Rata-rata Kamera |
Lebih murah |
Lebih mahal |
Terus Mana yang Lebih Baik?
-
Jika prioritas adalah fleksibilitas dynamic range, editing RAW, dan kualitas maksimal, Full Frame adalah pilihan terbaik.
-
Tapi kalau lebih mementingkan portabilitas, harga yang lebih bersahabat, dan sistem lensa yang kompak, Micro Four Thirds tetap sangat layak dipertimbangkan.
Jadi, pilihan antara MFT dan Full Frame tergantung kebutuhan. Olympus & Panasonic (MFT) masih relevan dan powerful, apalagi kalau kamu sering memotret saat traveling. Tapi untuk fotografer profesional yang banyak bermain di kondisi kontras tinggi, Full Frame jelas unggul dalam hal dynamic range.
Komentar
Posting Komentar